Identifikasi Gugus Fungsi
A. Judul Percobaan
”
identifikasi gugus fungsi”
B. Tujuan
Percobaan
Pada
akhir percobaan mahasiswa diharapkan memahami mengenai hal-hal berikut :
1. Membedakan senyawa organik jenuh dan senyawa organik
tak jenuh.
2. Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alkohol tersier.
3. Membedakan aldehida dan keton.
C. Latar
Belakang teori
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organic yang hanya mengandung
karbon dan hydrogen yang dapat dibedakan atas hidrokarbon jenuh dan tidak
jenuh. Alkana digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena,
alkuna, dan senyawa aromatik termasuk senyawa tak jenuh. Alkana tidak mudah
bahkan tidak bereaksi sama sekali dengan brom pada suhu kamar dan dalam keadaan
gelap, tetapi bila ada cahaya dapat terjadi reaksi substitusi dengan cepat :



H H
Berbeda dengan alkana, alkena, mudah sekali bereaksi
dengan brom melalui reaksi adisi pada suhu kamar sekalipun tanpa cahaya :
H H

Br Br
( Anonim, 2010 ).
Menurut
Brady (1986), adapun reaksi-reaksi yang terjadi pada alkohol adalah sebagai
berikut :
1. Reaksi Substitusi
Reaksi
ini terjadi dalam larutan asam sedangakn dalam keadaan netral tidak, karena
gugus pergi haruslah suatu basah yang cukup lemah,
jika alkohol pada kondisi netral atau basa adalah basa
kuat, ion yang terbentuk jika diprotonkan adalah ion oksonium (-OH2+)
ini merupakan gugus pergi yang baik dalam asam.
2. Reaksi Eleminasi
Reaksi
ini menghasilkan alkena, karena melepaskan air maka reaksi ini disebut reaksi
dehidrasi. Kondisi yang diharapkan dalam reaksi ini adalah asam sehingga hanya
menggunakan asam kuat seperti H2SO4.
3. Reaksi Oksidasi.
Reaks
ini digunakan untuk membdakan alcohol primer, sekunder, dan tersier.
Aldehid
adalah salah satu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat
pada sebuah atom atau duah buah atom hydrogen, sedangkan keton adalah senyawa
organic yang mempunyai sebua gugus karbonil terikat pada dua alkil, atau sebuah
alkil. Keton juga dapay dikatakan sebagai senyawa organk yang karbon
karbonillnya dihubungakan dengan dua karbon lainnya, keton tidak mengandung
atom hydrogen yang terikat pada gugus karbnilnya (Anonim, 2010).
Aldehid
dan keton yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi kelarutannya
berkurang seiring dengan bertambahnya panjang rantai. Sebagai contoh: metanal,
etanal, dan propanon yang merupakan aldehid dan keton dengan berat molekul
rendah dapat bercampur dengan air pada semua perbandingan volume. Alasan
mengapa aldehid mengapa aldehid dan keton yang seperti dapat larut adalah
walaupun aldehid dan keton tidak bisa saling berikatan hydrogen sesamanya.
Namun, keduanya bisa berikatan hidrogen
dengan molekul air. Sebab salah satu atom hydrogen sedikit bermuatan
positif dalam sebuah molkul air bisa tertarik dengan baik kesalah satu pasangan
electron bebas pada atom oksigen dari sebuah aldehid atau keton untuk membentuk
sebuahiktan hydrogen (Clark, 2007).
Pereaksi
fehling dan benedict yang terdiri dari ion kompleks Cu2+ dengan ion
tortrat untuk pereaksi fehling atau ion sitrat untuk pereaksi benedict,
keduanya adalah larutan basa. Reaksinya adaklah :





{Larutan biru}
{merah bata}
(Craine, 2003; 215).
Anion
enolat dapat bertindak sebagai nukleofili karbon. Anion ini mengadisi secara
reversible pada gugus karbonil dari molekul aldehida atau keton lain dalam
reaksi yang disebut aldol, yaitu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang
sangat berguna. Contoh paling sederhana dari kondensasi aldol adalah gabungan
dari dua molekul asetaldehida, yang terjadi bila larutan asetaldehida diolah
dengan sedikit katalis basa berair.










{asetaldehida} 3-hidroksi
butanal
{suatu ALDOL}
Produksinya disebut aldol dinamakan sebab produk ini
berupa aldehida dan alkohol sekaligus (Hart, 1983; 294-295).
Meskipun
benzene juga termasuk senyawa tak jenuh, namun tidak mengalami reaksi-reaksi
seperti alkena. Benzene tidak mudah mengalami oksidasi dan mudah mengalami
substitusi dari pada adisi ;






(Tim Dosen Kimia Organik, 2010; 19-20).
Alcohol
merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar, maupun pelarut. Dalam
laboratorium, alcohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alcohol dapat
membentuk ikatan hydrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air, hal
ini dapat mengakibatkan titik didih
Alcohol dalam air cukup tinggi (Suminar, 1990).
Alcohol
dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok tergantung pada posisi gugus –OH
dalam rantai atom karbonya. Masing-masing kelompok ini juga memiliki beberapa
perbedaan pada sifat kimiawinya; alcohol primer (1°) atom karbon yang membawa
gugus-OH hanya terikat pada satu gugus alkil.
CH3–CH2–OH
{etanol}
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat
gugus-OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa
sama atau beda.

CH3–CH–CH3
{2-propanol}
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat
gugus-OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan
kombinasi dari alkil yang sama ataupun berbeda.
D.
Alat dan Bahan.
1.
Alat ;
a) 17 buah tabung reaksi sedang
b) 4 buah tabung besar
c) Rak tabung reaksi 1 buah
d) 1 buah Erlenmeyer 25 ml
e) 2 buah gelas ukur 10 ml
f) 1 buah gelas ukur 5 ml
g) Pipet tetes
h) Pembakar spitus, kaki tiga, dan asbes
i) Labu semprot
j)
Corong biasa dan
batang pengaduk
k) Gelas kimia 250 ml 1 buah
2.
Bahan ;
a) Larutan kalium permanganat 0,5%
b) N- heptana
c) Sikloheksana
d) Benzena
e) Etanol
f) 2- butanol
g) Tertisier butil alkohol
h) Sikloheksanol
i) Etilen glikol
j)
Fenol
k) Larutan NaOH 10%
l) 2-naftol
m) Aseton
n) 1-butanol
o) Kolestrol
p) Larutan Bordwell-Wellman
q) FeCl3
r) Resorsinol
s) 2-propanol
t) Larutan perak nitrat
u) Larutan NaOH 5%
v) Larutan NH4OH 2%
w) Reagen tollens
x) Formaldehida
y) Fehling A dan B
z) Methanol
aa) Aquadest
bb) Tissue
cc) Korek api
E. Cara Kerja
a. Senyawa jenuh dan tidak jenuh
“Reaksi hidrokarbon dengan larutan permanganat”
1. Mengisi 2 buah tabung reaksi dengan 1 ml larutan KMnO4
O,5%
2. Menambahkan 1 ml sikloheksanon pada tabung 1 dan 1 ml
benzene, kemudian mengocok dan mengamati.
b.
Alkohol primer, sekunder, dan tersier
“uji kelarutan”
1. Mengisi 4 buah tabung reaksi masing-masing 0,5 ml
etilen glikol, sikloheksanol, tert-butil-alkohol, dan etanol.
2. Menambahkan 2 ml aqaudest ke dalam masing-masing
tabung reaksi, kemudian mengocok dan mengamati.
“reaksi dengan alkali”
1. Mengisi ke dalam 3 buah tabung reaksi masing-masing 5
ml siklohesanol, fenol, dan 2-naftol
2. Menambahkan 5 ml larutan NaOH 5% ke dalam tiap-tiap
tabung reaksi kemudian dikocok dan diamati
“reaksinya dengan natrium”
1. Mengisi ke dalam 3 buah tabung reaksi masing-masing 2
ml etanol, 2-propanol, dan 1-propanol.
2. Menambahkan ke tiap-tiap tabung reaksi sepotong kecil
logam natrium dan mencatat hasilnya
3. Menambahkan ke tiap-tiap tabung reaksi dengan
indicator pp sebanyak 2 tetes kemudian dikocok dan diamati.
“uji lucas”
1. Mengisi 4 buah tabung reaksi dengan reagen lucas
sebanyak 2 ml.
2. Menambahkan 5 tetes ke dalam tiap-tiap tabung reaksi masing-masing
dengan 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol, dan tert-butil-alkohol kemudian
dikocok dan diamati.
“reaksi dengan FeCl3”
1. Mengisi 3 buah tabung reaksi nasing-masing dengan
2 tetes fenol,
Resorsinol, dan 2-propanol.
2. Menambahkan 5 ml aquadest pada tiap-tiap tabung
3. Menambahkan 2 tetes FeCl3 pada tiap-tiap
tabung reaksi kemudian dikocok dan diamati.
c.
Aldehid dan Keton
“uji cermin kaca tollens”
1. Membuat reagen tollens.
Mengencerkan AgNO3 dengan aquadest
secukupnya, lalu ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 5%. Kemudian tetes demi tetes
larutan NH4OH 2% sampai endapan yang terbentuk larut dengan
sempurna.
2. Memasukkan reagen tollens yang telah dibuat ke dalam 3
buah tabung reaksi yang berbeda.
3. Menambahkan masing-masing 2 tetes aseton,
sikloheksanon, dan formaldehid kemudian dikocok lalu dipanaskan dan mengamati
perubahannya.
“uji benedict”
1. Memasukkan 5 ml benedict ke dalam 3 buah tabung yang
berbeda.
2. Menambahakan 3 tetes formaldehid, asetaon, dan
sikloheksanon kemudian dikocok dan diamati.
F. Hasil
Pengamatan
a. Senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
“reaksi dengan larutan KMnO4”
1.
1 ml
KMnO4 (ungu) + 1 ml sikloheksena hitam

2.
1 ml
KMnO4 + 1 ml benzena
ungu

b. Alkohol primer, sekunder, dan tersier.
“uji kelarutan”
1.
0,5
ml etilen glikol + 2 ml H2O larut

2.
0,5
ml sikloheksanol + 2 ml H2O tidak larut 2 lapisan ( atas air,
bawah sikloheksanol).

3.
0,5
ml tert-butil-alkohol + 2 ml H2O larut

4.
0.5
ml etanol + 2 ml H2O
larut.

“reaksi dengan Alkali”
1.
5 ml
sikloheksanol + 5 ml NaOH 10% dikocok bergelembung, bening

2.
5 ml
fenol + 5 ml NaOH 10% dikocok bening

3.
5 ml
2-naftol + 5 ml NaOH 10% dikocok bening

“reaksi dengan Natrium”
1. 
Na +
2 ml etanol bening + 2 tetes
PP bening


2. 
Na +
2 ml 2-propanol bening + 2
tetes PP kuning


3. 
Na +
2 ml 1-propanol bening + 2
tetes PP bening


“uji lucas”
1.
2 ml
R. lucas + 5 tetes 1-butanol keruh

2.
2 ml
R. lucas + 5 tetes 2-butanol
keemasan

3.
2 ml
R. lucas + 5 tetes sikloheksanol
keemasan

4.
2 ml R. lucas +5 tetes tert- butanol keruh

“reaksi dengan FeCl3”
1.
5 ml
H2O + 2 tetes fenol + 2 tetes FeCl3 bening

2.
5 ml
H2O + 2 tetes resorsinol + 2 tetes FeCl3 abu-abu

3.
5 ml
H2O + 2 tetes 2-propanol + 2 tetes FeCl3 bening

“uji cermin kaca tollens”
1.
AgNO3
+ H2O + 2 tetes NaOH 5% + NH4OH 2%
bening

2.
R.
tollens + 2 tetes aseton dipanaskan bening

3.
R.
tollens + 2 tetes sikloheksanol dipanaskan abu-abu

4.
R.
tollens + 2 tetes formaldehid dipanaskan
perak

“uji benedict”
1.
5 ml
benedict + 3 tetes formaldehid
biru

2.
5 ml
benedict + 3 tetes aseton
biru

3.
5 ml
benedict + 3 tetes sikloheksanon
hijau kejingga-jinggaan

G. Pembahasan
a.
Senyawa jenuh dan tidak jenuh
1. Reaksi hidrokarbon dengan KMnO4
Pada
pengujian senyawa jenuh dan tidak jenuh dilakukan deanga mereaksikan senyawa
hdrokarbon dengan larutan permanganat. Pada percobaan ini diberikan perlakuan
terhadap dua sampel yaitu sikloheksena dan benzena. Larutan permanganat yang
ditambahkan sikloheksena dapat bereaksi yang ditandai dengan perubahan warna,
sebelum ditambahkan sikloheksena berwarna ungu dan setelah ditambahkan berwana
hitam. Akan tetapi seharusnya terbentuk 3 lapisan yaitu bawah endapan hitam,
tengah bening dan atas minyak. Hal ini disebabkan kurangnya ketlitian praktikan
dalam melakukan pengamatan terhadap perubahan warna yang terjadi. Kendatipun
demikian, hasil yang diperoleh ini telah member gambaran bahwa sikloheksena (
alkena ) mudah teroksidasi pada suhu kamar, karena mengandung iktan
rangkap ( tidak jenuh ) sehingga
terjadi reaksi adisi, sesuai dengan reaksi :






OH
{sikloheksena} {ungu} {1,2
heksadiol} {mangan dioksida} {kalium hidrosida}
Sedangkan benzena yang direaksiakan dengan KMnO4
menghasilkan larutan yang tetap ungu. Hal ini menandakan tidak terjadi reaksi
antara benzena dan KMnO4 karena warna ungu tersebut merupakan warna
dari KMnO4 itu sendiri. Hal ini sesuai dengan teori bahwa benzena yang
merupakan senyawa tak jenuh tidak mengalami oksidasi.
![]() | |||
![]() |

{ benzena }
b.
Alkohol primer, sekunder, dan tersier.
1. Uji kelarutan.





H
Hal ini menyebabkan alkohol dengan berat molekul
rendah, bercampur baik dengan air. Beda halnya dengan sikloheksanol, meskipun
memilik gugus-OH namun, rantai hidrokarbon jenuh dan panjang sehingga sukar
larut dalam air.
2. Reaksi dengan alkali.
Pada
percobaan ini sampel yang digunakan adalah sikoheksanol, fenol dan 2-naftol
yang masing-masing direaksikan dengan NaOH 10%. Sikloheksanol yang direaksikan
terdapat gelembung dan larutannya bening, yang dimana menurut teori seharusnya
bergelembung dan terdapat 2 lapisan ( atas keruh, dan bawah bening ). Hal ini
disebabkan kurangnya ketelitian praktikan dala mengamati perubahan yang terjadi
pada larutan. Menurut teori alcohol tidak dapat bereaksi dengan golongan alkali
seperti NaOH. Karena alkohao memiliki sifat keasaman jauh lebih lemah dari air
sehingga sulit bereaksi dengan larutan basa yaitu sekitar 10-100 kali lebih
lemah.
Fenol yang direaksikan dengan NaOH
10% membentuk larutan yang bening dan 2-naftol pun demikian. Hal ini menandakan
fenol dan senyawa padanannya memiliki tingkat keasaman 10.000 kali lebih kuat
dari pada air sehingga dapat dengan
mudah bereaksi dengan larutan
basa. Reaksi-reaksi yang terjadi :




{siklohesanol}







{Fenol}
{Natrium
Fenoksida}
















{2-naftol}
{Natrium naftaloksida}
3. Reaksi dengan Natrium.
Pada
percobaan ini, digunakan 3 sampel ditambahkan potongan kecil logam natrium.
Akan tetapi, tidak menimbulkan efek apapun karena alcohol tidak dapat beraksi
dengan golongan alkali. Alcohol memiliki tingkat keasaman yang sangat kecil
sehingga pada saat ditambahkan dengan PP pada larutan yang akan bereaksi jika
natrium juga bereaksi dengan alcohol karena alcohol dapat menghilangkan efek
penambahan oleh natrium.
4. Uji lucas
Pada
percobaan ini, digunakan 4 sampel yaitu 1-butanol 2-butanol, sikloheksanol, dan
tert-butanol. Yang kemudian ditambahkan dengan reagen lucas. Untuk 1-butanol
dan tert-butanol larutan menjadi keruh dan untuk 2-butanol dan sikloheksanol
larutan menjadi keemasan. Seharusnya pada percobaan ini dilakukan penghitungan
waktu terhadap kecepatan reaksinya agar dapat diketahui perbedaan antara
alcohol primer, sekunder, dan tersier. Akan tetapi, praktikan lalai dan
melupakan hal tersebut. Menurut teori uji lucas didasarkan atas perbedaan
kecepatan reaksi antara alcohol primer, sekunder dan tersier.
Reaksi ini menghasilkan alkil halida;
ZnCl2



5. Reaksi fenol dengan FeCl3.
Pada
percobaan ini sampel yang digunakan adalah fenol, resorsinol, dan 2-propanol.
Fenol yang ditambahkan air lalu ditambah FeCl3 menghasilkan larutan
yang bening, dengan perlakuan yang sama terhadap resorsinil dan 2-propanol
masing-masing menghasilakan larutan abu-abu dan bening. Menurut teori
seharusnya berturut-turut menghasilkan larutan ungu muda, ungu kehitaman, dan
keruh. Kekeliruan ini disebabkan kelalaian praktikan dalam melakukan penambahan.
Adapun reaksi yang terjadi :








{fenol}












Cl
Kedua reaksi diatas menunjukkan bahwa fenol dan
senyawa padanannya yang mengandung gugus-OH yang terikat pada suatu karbon tak
jenuh (enol) dapat bereaksi dengan FeCl3 membentuk senyawa kompleks.





OH
{2-propanol}
Sedangkan untuk 2-propanol tidak terjadi reaksi,
karena alkohol biasa tidak dapat bereaksi dengan FeCl3 dimana tidak
terbentuk senyawa kompleks dengan besi.
c.
Aldehida dan Keton.
1. Uji cermin kaca tollens.
Sebelum
pengujian ini dilakukan, terlebih dahulu membuat reagen tollens dari larutan
AgNO3 5% dan NaOH 5% sehingga terbentuk endapan dan kemudian terus
ditambahkan NH4OH 2% sampai endapan tersebut larut dan terbentuklah
reagen tollens.
Reagen
tollens yang diperoleh kemuian dimasukkan ke dalam 3 buah tabung reaksi yang
berbeda. Kemudian masin-masing tabung ditambahkan dengan aseton, sikloheksanon, dan formaldehid lalu
dipanaskan sehingga menghasilkan larutan bening, abu-abu, dan perak. Reaksi
yang terjadi adalah:




{Formaldehid} O-
{endapan perak}
Reaksi tersebut menunjukkan larutan ion perak nitrat
beramoniak direduksi oleh aldehida menjadi perak, sedangakan aldehid dioksidasi
menjadi asamnya dimana perak tersebut mengendap berupa padatan hitam. Sedangkan
senyawa keton yang direaksikan dengan reagen tollens tidak terjadi perubahan
warna pada larutan yang menandakan tidak terjadi reaksi. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa keton tidak dapat beraksi dioksidasi oleh reagen tersebut.





{Aseton}
2. Uji benedict.
Pada
pengujian ini, sampel yang digunakan adalah formaldehid dan aseton yang
masing-masing direaksikan denan benedict. Sehingga diperoleh perubahan yang
terjadi larutan tetap biru untuk kedua sampel. Menurut teori yang seharusnya
bereaksi adalah formaldehida, kekeliruan ini bisa saja bahan yang digunakan
sudah tidak bagus lagi. Seharusnya reaksi yabg terjadi adalah:








{Formaldehid}
O- {merah bata}
Reaksi tersebut menunjukkan bahwa aldehid dapat
mereduksi tembaga dalam kompleks Cu(II) menjadi tembaga (I) oksida {Cu2O}.
Sedangakan
untuk aseton yan tidak terjadi perubahan, telah sesuai dengan teori. Hal ini
menandakan keton tidak tidak dapat mereduksi tembaga dalam kompleks Cu(II)
dalam larutan benedict, karena pada keton gugus karbonil diapit oleh dua alkil
yang salinh menguatkan sehinga sukar untuk bereaksi.





{Aseton}
H. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan maka dapat disimpulkan ;
a) Alkana merupakan hidrokarbon jenuh yang tidak dapat
bereaksi dengan oksidator seperti KMnO4, sedangakan sikloheksena dan benzena yang merupakan
senyawa tak jenuh tidak bereaksi dengan
oksidator seperti KMnO4.
b) Alkohol seperti 2-butanol dan sikloheksanol tidak
dapat bereaksi dengan larutan alkali sedangkan fenol dan 2-naftol dapat
bereaksi dengan alkali karena fenol lebih bersifat asam. Dan juga alkohol
dengan berat molekul rendah akan dapat bereaksi denga air sedangkan dengan
berat molekul tinggi sangat sukar bereaksi.
c) Senyawa aldehid seperti formaldehid dapat mereduksi
reagen tollens dan benedict sedangkan senyawa keton seperti aseton tidak dapat
mereduksinya.
I. Saran
Diharapkan
kepada praktikan selanjutnya agar lebih menguasai prsedur kerja sehingga hasil
yang diperoleh dapat sesuai dengan teori.
Daftar Pustaka
Anonim.2010.
http://www.chem-is-try.org. alkohol
dan pembuatan aldehid
dan keton. Diakses pada tanggal 10 April 2010.
Braddy,1986.http://annisanfhusie.wordpress.com/2008/12/07/alkoh ol- fenol-aldehid-keton/. Diakses pada tanggal17 April 2010.
Craine,leslie.2003.
Kimia Organik Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Hart,
Harold.1983. Kimia Organik Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Tim
Dosen Kimia Organik. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik
I. Makassar : UNM.
Label: gugus fungsi, identifikasi, organic gugus fungsi, praktikum identifikasi gugus fungsi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda